Jumat, 02 Mei 2014

ALTERNATIF INVESTASI YANG MENGUNTUNGKAN


Bank Indonesia menyatakan inflasi tahun 2013 sebesar 8,38%. Artinya, dalam setahun daya beli kita diam-diam telah tergerus oleh angka inflasi sebesar 8.38%. Pada sisi lain, dollar yang sudah terbang menembus angka Rp 12 ribu, pasti akan memberi dampak kenaikan harga pada beragam barang, mulai dari harga mobil bekas, sepeda motor, gadget (handphone, tablet, dsb), indomie rebus hingga tempe goreng (sebab kita tahu, mie instan rebus dan tempe bukanlah makanan rakyat seperti yang kita sangka, tapi makanan yang sungguh elit, 99% bahan baku kedua produk ja-lanan itu adalah hasil import). Ditambah lagi, dengan kenaikan harga gas elpiji 12 Kg.
Alhasil daya beli kita nyungsep dan termehek-mehek. Jadi, apa yang harus kita lakukan agar kita bisa berkelit dari sergapan inflasi yang terus menari-nari?
Angka inflasi memberikan tantangan finansial yang rumit. Pada akhirnya, inflasi adalah pe-rampok ulung yang selalu sukses merampas uang kita secara diam-diam. Jika penghasilan Anda setahun katakanlah Rp 100 juta, maka jika angka inflasi 8.38%, uang atau daya beli Anda berkurang sebesar Rp 8,38juta. Padahal Rp 8,38 juta bukanlah uang yang kecil, cukup untuk biaya hidup 1 bulan.
Nilai rupiah terhadap dollar juga anjlok sekitar 15% sepanjang Januari – September 2013. Artinya, sama dengan nilai gaji Anda sejatinya sudah turun 15% jika diukur dari dollar.
Lalu kenapa? Implikasinya sederhana, menabung saja ternyata tidak cukup. Menabung uang di bank (dalam bentuk tabungan atau deposito) sungguh pilihan tidak tepat dan aneh, karena dalam jangka panjang, nilai tabungan justru makin turun. Mengapa demikian? Karena angka inflasi yang 8,38% lebih tinggi dibanding bunga tabungan/deposito yang diberikan bank, yang rata-rata hanya 7% per tahun.
Maka pilihannya adalah cari cara agar uang simpanan Anda bekerja secara lebih produktif dan bisa menghasilkan return yang jauh lebih tinggi dibanding sergapan inflasi.
Oleh karenanya, kami memiliki produk pilihan investasi yang menarik, antara lain:
· Avrist Asya Link
· Avrist Investment Link Syariah
Kedua produk ini memberikan nilai return investasi yang baik dengan masa investasi yang relatif pendek (5-8 tahun). Berbeda dengan pilihan investasi lain, misal investasi property atau mungkin investasi untuk modal usaha yang punya potensi laba optimal (baik yang dikelola sendiri atau yang melalui partnership), nilai keuntungan dapat diperoleh dalam jangka panjang.
SEKARANG, mungkin sudah saatnya kita tidak lagi bekerja lelah mengejar-ngejar uang. Sebab begitu uangnya sudah tertangkap, nilainya mendadak mengkerut lantaran laju inflasi yang te-rus cepat berlari. Saatnya kita berusaha agar uanglah yang bekerja untuk kita. Biarkan uang itu terus berputar dan berlari, dan kita tinggal menunggu di garis finish untuk menyambutnya dengan pelukan hangat.
(Dikutip dari berbagai sumber)

Referensi:
Bank Indonesia: Aktual Inflasi 2013
Indoprogress: Krisis Mata Uang Rupiah 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar